konflik lahan perkotaan
Haji Goni marah-marah lagi. Kali ini, seorang pemuda tertikam kalimatnya yang tajam. Matanya jalang. Urat-uratnya muncul di sela-sela pelipisnya yang basah karena keringat. “Lu kalo kencing jangan sembarangan! Ini bukan WC umum!” “Maaf, Aji. Tadi saya kebelet,” Dani menunduk. Jari-jarinya basah. “Maaf, Aji. Tadi saya kebelet,” Dani menunduk. Jari-jarinya basah. “Elu tahu, ini kamar mandi fasilitas buat orang yang tinggal di kontrakan gue. Bukan buat elu!” Haji Goni di usianya yang menginjak hampir kepala tujuh semakin menjadi-jadi saja. Lima tahun menduda dengan anak-anak yang juga sudah masing-masing mandiri membuatnya jadi kesepian dan pemarah. Itulah asumsi warga setempat. Sementara Dani merupakan pemuda berumur dua puluh lima tahun asal Purwodadi yang sedang merantau ke Jakarta. Ia baru tinggal di RT 6 ini tidak lebih dari dua bulan lamanya. Adalah wajar bagi Ia tak mengenali watak dari Haji Goni. Masuk akal bila Ia tanpa ada rasa takut langsung n...